Senin, 07 Desember 2015

Seperti nyamuk

Ah perih, kau datang lagi di ujung malam ini. Seperti seekor nyamuk yang menggigitku tadi. Tanpa alasan, kau rusak suasana. Kau hadir kala ku ingin berdosa. Kau larikan ku jauh ke masa-masa usang. Di mana kau menungguku sambil melipat tangan di dada. Ah perih, nyanyianmu seperti nyanyian seekor nyamuk tadi, yang beterbangan di sekitar telingaku, membawa ancaman rasa gatal akibat liurmu. Ku terancam, sungguh. Hingga ancaman itu memaksa beberapa tetes air mata saling mendorong dan terjatuh. Ah perih, gigitanmu sama seperti gigitan nyamuk tadi. Begitu menusuk dan gatal. Menembus pori-pori ingatan. Menghempasku jauh, jauh ke masa lalu. Ingatan-ingatan gatal yang membengkakkan serta mengupas kulit. Ah perih, kau datang lagi. Di ujung malam yang ingin ku lewati tanpamu.

Tidak ada komentar: