Sudut-sudut
itu masih ada ... Tak bergerak atau berpindah ... Tak bergeming dan tak
bersuara ... Hanya saja kini `dia` tak berpenghuni ...
Hanya
kita ,, `kau dan aku` yang kini berada di jalan yang berbeda ,, yang dulu
selalu memberi warna baru pada sudut-sudut itu ... Aku ingat ,, masih teramat
sangat jelas mengingatnya ,, bagaimana kita berawal dan berjalan bersama ...
Semenit tanpamu `pada saat itu` adalah semenit yang paling menyiksa dalam
hidupku ... Dan ketika penyiksaan itu berbuah manis ,, ketika kau hadir dan
kita ,, `kau dan aku`pun berteduh dalam
kebahagiaan `pada saat itu` ...
Kita ,, `kau dan aku` adalah anugerah
terindah yang pernah ku miliki ... Sebelumnya tak pernah ada orang yang lebih
penting bagiku di dunia ini selain aku ... Kita ,, `kau dan aku` adalah
senyuman dan tawa kebahagiaan yang dirasakan sudut-sudut itu ...
Kini ,, sudut-sudut itu selalu menusuk
dan mendesakku tentang dirimu ... `Dia` sudut-sudut itu ,, bahkan memutar
kembali kisah kita ,, `kau dan aku` saat aku menghuninya dalam kesendirian ...
“ Mana ... ? Dimana dia ... ?. Aku menjerit dalam diam ... Perasaanku sakit ...
Aku bahkan tak tahu dimana dirinya sejak aku pergi dan beranjak dari
perasaannya ... Lalu bagaimana mungkin aku bisa menjawab pertanyaan seperti itu
... Aku mengepalkan tanganku ... Kemudian menghantamnya ke dadaku ...
Berulang-ulang sampai aku aku merasa ,, sakit yang di dalam hatiku bisa seimbang
dengan sakit karena hantamanku ...
Aku beranjak ... Aku tak tahan dengan
rasa sakit yang ditimbulkan oleh pertanyaan dan kenangan itu ... Aku mencari
sudut-sudut lain ... Sudut-sudut yang mungkin hanya akan diam ketika aku
berteduh di dalamnya ... Sudut-sudut yang mungkin akan memberiku sedikit
kekuatan untuk bertahan ... Namun semua sudut-sudut kita ,, `kau dan aku`
seakan ingin membunuhku ... Dia ,, sudut-sudut itu ,, telah mengambil
kewarasanku ,, dia mengambil kenormalanku ,, dia bahkan menyediakan rasa sakit
,, pedih dan perih dalam menu khusus yang hanya bisa dinikmati olehku saja ...
Aku sadar ,, ini adalah fase-fase
sulit yang harus ku lalui ... Rasa sakit ,, pedih dan perih adalah bukti bahwa dirinya
pernah menjadi seseorang yang sangat berharga untuk perasaanku ... Dan semua
harus tetap terjadi ... Aku tersenyum padahal sedang menahan kesakitan ... Aku
tertawa padahal sedang menahan air mata kepedihan ... Aku berjalan melangkah
padahal aku tetap diam pada perasaanku ... Aku pergi padahal aku sama sekali
belum meninggalkan perasaanku ... Aku berdiam padahal begitu sangat
memperdulikanmu ... Aku menyibukkan diri padahal sedang sangat merindukanmu ...
Seperti itulah diriku ,, saat
memutuskan untuk lari dari dekapanmu dan berjalan di jalan lain selain jalan
yang kita ,, `kau dan aku` buat ...
Dan kini ,, aku dan sudut-sudut itu
adalah seluruh rasa sakit ,, pedih dan perih yang telah kita ,, `kau dan aku`
timbulkan ...
Maret 2012
Ketika aku putuskan untuk
meninggalkanmu ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar